Hadits berdasakan sumbernya atau dari siapa berita itu
dimunculkan pertama kali, terdapat empat macam. Yaitu qudsi, marfu’, mawquf,
dan, maqthu’. Secara umum dapat dikatakan jika sumber berita itu dari Allah
dinamakan hadits qudsi, jika sumber berita datang dari Nabi disebut hadits
marfu’, jika datangnya sumber berita itu dari sahabat disebut hadits mawquf, dan
jika datangnya dari tabi’in disebut hadits maqthu’. Sumber berita utama di atas
tidak dapat menentukan keshahihan suatu hadis sekalipun datangnya dari Allah
atau Nabi, karena tinjauan kualitas shahih, hasan dan dha’if tidak hanya
dilihat dari segi sumber berita akan tetapi lebih dilihat dari sifat-sifat para
pembawa berita. Dalam pembahasan sekarang akan menjelaskan tentang hadits qudsi.
A.
Definisi Hadits Qudsi
مااخبرالله نبيه بالإ لهام اوبا لمنام فأخبر النبي صلي الله وسلم من
ذلك المعني بعبارة نفسه
“Sesuatu yang dikhabarkan
Allah Ta’ala kepada Nabi-Nya dengan melalui ilham atau impian (mimpi), yang
kemudian Nabi menyampaikan makna dari ilham itu dengan ungkapan kata beliau
sendiri.”
Hadits Qudsi, disebut juga dengan
hadits Rabbany atau Hadits Ilahi. Sedangkan hadits biasa, disebut Hadits
Nabawy.
Menurut Dr. Muhammad Ajaj Al-Khatib dalam kitabnya ”Ushulul
Hadits”, halaman 29, bahwa dinisbahkannya dengan kata-kata “Al-Qudsi” sebab
“suci”, sedang dinisbahkan dengan kata-kata “Al-Ilah atau Ar-Rabb”, sebab
bersumber dari Allah secara langsung.
Jumlah Hadits Qudsi tidak banyak. Di antara Ulama ada yang
menyatakan, bahwa jumlah Hadits Qudsi ada sekitar 100 buah. Menurut Al-AllamahSyihabuddin Ibnu Hajar Al-Haitamy, jumlah Hsdits Qudsi lebih dari 100 buah.
B.
Kehujjahan
Hadits Qudsi
Terlebih dahulu harus dikembalikan kepada kaidah dan norma
penentuan keshahihan suatu Hadits. Untuk menetapkan keshahihan suatu Hadits,
sedikitnya harus di nilai pada dua hal. Yakni, dari segi matan dan sanadnya.
Mungkin, matan suatu Hadits Qudsi tidaklah bertentangan dengan
ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Mutawatir atau hadits yang telah dibuktikan
keshahihannya, akan tetapi hal ini belum menjaminan akan keshahihan dari segi
sanadnya. Boleh jadi, sanad dari Hadits Qudsi yang sedang dibahas itu ada
kelemahan-kelemahannya, sehingga olehnya itu tidak dapat ditetapkan sebagai
Hadits yang shahih. Maka tidaklah mutlak setiap Hadits Qudsi itu bernilai
shahih. Jadi hadits qudsi tidak semuanya bisa dijadikan hujjah.
C.
Ciri-Ciri
Hadits Qudsi Dan Contohnya
Tiap amal perbuatan bergantung dari niatnya
عن عمر بن الخطا ب رضي الله عنه قال: قال رسو ل الله صلعم: ( انما
الاعمال بالنيا ت وانما لكل امرئ ما نوى, فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسوله, ومن كانت هجرته الى دنيا يصيبها او
امراة ينكحها فحجرته الى ما ها جرا اليه )
Artinya: Dari Umar bin Khathab r.a bahwa Rasulallah saw bersabda,
“sesungguhnya setiap amal perbuatan bergantung pada niat dan sesunnguhnya
setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya. Oleh sebab itu,
barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya karena
Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang berhijrah karena urusan dunia atau
karena perempuan yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya akan dibalas sesuai
dengan niatnya.” (sahih: riwayat Imam Baihaqi dalam sunan kubra. Lihat sahibul
jami’ no: 2319)
Contoh lain adalah hadits Abu Hurairah, ia berkata Rasulallah saw.
Bersabda: Allah SWT berfirman:
انا عند ظن عبدى بي وانامعه حين يذكرني ان ذكرني في نفسه ذكرته في
نفسي. وانذكرني في ملأ ذكرته في ملأ هم خير منهم. وإنتقرب مني شبرا تقربت اليه
ذراعا, تقربت منه باعا وإن أتاني يمشى اتيته هرولة.
Artinya: Aku selalu berada pada anggapan
hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya selama ia mengingat-Ku. Apabila ia
mengingat-Ku dalam dirinya maka aku mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia
mengingat-Ku dihadapan orang banyak maka Aku mengingatnya di hadapan orang
banyak yang lebih baik daripada mereka.
Apabila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya satu hasta.
Apabila ia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka aku mendekat kepadanya satu
depa. Apabila ia mendatangi-Ku sambil berjalan; maka Aku mendatanginya sambil
berjalan. (HR. Muslim).
Ciri-cirinya;
قال الله تعال فيما رواه عن رسول الله صلي الله عليه وسلم
Allah SWT. Berfirman dalam hadits yang diriwayatkan oleh Rasulallah
SAW.
قال رسول الله صلي الله
عليه وسلم فيما يروى عن ربه
Rasulallah SAW. Bersabda tentang hadits yang diriwayatkannya dari
Tuhannya.
قل الله تعا لي .....
يقول الله عزوجل .....
قا ل رسول الله ص.م. فيما يرويه عن الله تبارك وتعالي ....
D.
Perbedaan
Antara Qudsi, Al-Qur’an Dan Hadits
Sehubungan dengan perbedaan antara hadits qudsi dan Al-Qur’an, para
ulama berbeda pendapat. Di antara pendapat yang paling kuat adalah pendapat AbulBaqa’ al-Akbari dan al-Thayyibi.
Abul Baqa’ berkata, “sesungguhnya lafal dan makna Al-Qur’an berasal
dari Allah melalui pewahyuyan secara terang-terangan, sedangkan hadits qudsi
itu redaksinya dari Rasulallah dan maknanya berasal dari Allah melalui
pengilhaman atau melalui mimpi.”
At-Thayyib berkata, “Al-Qur’an itu diturunkan melalui perantaraan
malaikat kepada Nabi Muhammad saw., sedangkan hadits qudsi itu maknanya berisi
pemberitaan Allah melalui ilham atau mimpi, lalu Nabi saw. Memberitakannya
kepada umatnya dengan redaksinya sendiri. Adapun hadits nabawi tidak
disandarkannya kepada Allah dan tidak diriwayatkannya dari Allah.”
Al-Qur’an : Lafadz dan
maknanya dari Allah. Membacanya termasuk ibadah. Penyampaiannya mutawatir. Di
wahyukan melalui Jibril dalam keadaan sadar.
Qudsi : Makananya
dari Allah dan lafadhnya dari Rasul. Tidak termasuk ibadah & tidak
berpahala dalam membacanya. Boleh tidak mutawatir. Di sampaikan lewat
ilham atau mimpi.
Sedangkan hadits qudsi dengan nabawi :
Hadits qudsi : Secara qot’i
maknanya dari Allah swt, kemudian Rasul
menceritakannya kembali dengan bahasanya sendiri. Disebut hadits qudsi karena disandarkan
kepada Allah swt. Jumlahnya sedikit.
Hadits Nabi : Lafadz dan
maknanya disandarkan
kepada rasul dan diceritakan oleh beliau sendiri. Disandarkan kepada Rasul. Jumlahnya banyak.
Ikhtisar
Mushthalahul Hadits, Drs. Fatchur Rahman
Ilmu
Hadits, Drs. M. Syuhudi Ismail
Ushulul Hadits, Dr. Muhammad Ajaj Al-Khatib
#Hadits #Haditsqudsi #Nabi #ciri-cirihaditsqudsi #contohhaditsqudsi #perbedaanhaditsqudsi #pengertianhaditsqudsi #Al-AllamahSyihabuddin Ibnu Hajar Al-Haitamy #ulumulhadits #ilmuhadits #ushululhadits #ensiklopediahadits
#Hadits #Haditsqudsi #Nabi #ciri-cirihaditsqudsi #contohhaditsqudsi #perbedaanhaditsqudsi #pengertianhaditsqudsi #Al-AllamahSyihabuddin Ibnu Hajar Al-Haitamy #ulumulhadits #ilmuhadits #ushululhadits #ensiklopediahadits
0 comments:
Posting Komentar